Surabaya – Para Cendikiawan, Ulama, Tokoh, Organisasi Islam, Pemuda Dan Aktivis Jawa Timur menyelenggarakan Konvensi Konstitusi Surabaya di Gedung PTDI Jawa Timur, Sabtu (26/10/2024)
Konvensi Konstitusi ini rangkaian kelanjutan dari pelaksanaan Konvensi Konstitusi Indonesia di Yogyakarta UC UGM pada 15 Oktober 2024.
Koordinator Penyelenggara Konvensi Konstitusi Surabaya Prof. Daniel M Rosyid, menyampaikan dalam sambutan pengantarnya bahwa Satu-satunya partai dengan platform politik yang jelas memperjuangkan kembali ke UUD 1945 adalah Partai Gerindra. Dalam AD/ART nya dinyatakan dengan tegas Tujuan Partainya ialah kembali Pada UUD 1945.
Lebih lanjut Prof. Daniel mengatakan Kita telah menjauhi bahkan membelakangi cita-cita pendiri bangsa.
Keterlibatan asing dalam perubahan UUD 1945 sangat besar, melalui National Democratic Institute (NDI) dengan menggunakan tangan-tangan NGO Indonesia, asing menyiapkan Draf Perubahan UUD 1945. Merubah asas-asa demokrasi musyawarah menjadi Demokrasi liberal. Tegas Guru Besar ITS, Prof Daniel.
Sehingga demokrasi kita memberi ruang besar oligarki politik dan oligarki ekonomi menguasai demokrasi kita. Kedaulatan rakyat dirampas oleh ketua-ketua partai politik yang bersekongkol dengan bandar-bandar demokrasi. Menjadikan Demokrasi Indonesia “Demokrasi Mbelgehes”. Ucap Prof Daniel.
Hasil Konvensi Konstitusi Surabaya ini menyerukan agar kepemimpinan nasional hasil Pemilu 2024 untuk dalam waktu yang sesingkat, mempersiapkan bangsa ini untuk Kembali Ke UUD1945 setelah disesatkan oleh UUD 2002 hasil reformasi pepesan kosong.
Hiruk pikuk pesta “demokrasi mbelgedhes” telah berhasil membuat bangsa ini “mabuk demokrasi” sehingga mudah menjadi korban narkoba, pinjol, gameol dan judol. Tegas Prof Daniel.
Di bawah kepemimpinan nasional yg baru, bangsa ini harus segera sadar kembali untuk bangkit menjadi bangsa yg merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pungkasnya.